Mengenali Hepatitis B

Indonesia adalah negara ketiga penderita Hepatitis B terbesar ketiga setelah China dan India. Jadi, sebaiknya anda mulai mengenali apa dan bagaimana penyakit Hepatitis B tersebut. Hapatitis B menyerang melalui virus, virus Hepatitis B menular lewat darah dan cairan tubuh.

Penularan Hepatitis B dapat melalui ibu kepada anaknya atau melalui luka penderita Hepatitis B. Hepatitis B juga dapat menular melalui pasangan suami istri lewat hubungan seks, lewat jarum suntik atau dapat juga melalui jarum tato yang tidak steril. Bahkan penularan Hepatitis B dapat melalui penggunaan sikat gigi sisir ataupun gunting secara sembarangan dan bergantian.

Namun, seseorang dengan daya tahan tubuh yang kuat cenderung untuk mampu menahan serangan virus Hepatitis B. Sementara seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah cenderung mudah terinfeksi Hepatitis B.

Gejala awal Hepatitis B adalah sakit kuning, ditandai dengan mata, kulit dan air seni yang berwarna kuning. Selain itu badan terasa lemas dan turunnya nafsu makan, disertai dengan mual dan muntah. Namun, sebaiknya sebelum sampai ke sakit kuning, Hepatitis B sudah dapat diketahui lewat pemeriksaan laboratorium.

Mengenali Kanker Hati

Hepatitis B akut adalah awal dari penyakit pengerasan Hati atau sirosis. Penderita hepatitis kronis yang belum sembuh selama 6 bulan cenderung untuk berubah menjadi kanker hati.

Gejala awalnya adalah perut buncit yang disebabkan air pada rongga perut, muntah darah yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah ke hati. Selanjtnya diikuti oleh demam tinggi dan yang paling berbahaya adalah ensefalopati hepatik atau pasien tidak sadar dan berubah perilakunya.

Satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah operasi. Namun, operasi hanya dapat dilakukan jika, ukuran diameter kanker masih kecil. Jika sudah sampai stadium lanjut, maka transplantasi atau pencangkokan hati adalah jalan terakhir.

Pengobatan Hepatitis B

Penderita Hepatitis B biasanya kondisi tubuhnya menurun dan sulit untuk makan, maka langkah pertama dalam pengobatan adalah penderita harus memaksa diri mereka untuk makan makanan bergizi.

Sedangkan langkah medis yang pertama adalah opname di rumah sakit, istirahat total dan pemberian obat penurun panas dan anti mual. Jika, hepatitis B sudah kronis, maka dokter akan memberikan suntikan interferon alfa dan interferon beta. Suntikan ini akan mematikan virus pada hati. Namun, obat ini memiliki efek samping seperti badan mengigil, pegal linu, tidak nafsu makan sampai gangguan jiwa.

Pengobatan lewat suntikan ini berlangsung selama 6 bulan dengan biaya 2-3 juta sekali suntik.

Cara pengobatan lain adalah dengan tablet yang diminum setiap hari, yaitu Lamivudin, Hepsera, Atikavir dan Telbivudin. Waktu pengobatan dengan tablet membutuhkan waktu satu tahun penuh dengan biaya yang lebih murah.

Setelah melalui tahapan pengobatan, penderita Hepatitis B tetap harus melakukan cek kesehatan hati mereka setiap 6 bulan secara rutin.