Flu Spanyol (1918-1919)
Virus flu ini diberi nama strain
virus H1N1 . Diperkirakan strain virus yang menular dari manusia ke manusia
ini adalah mutasi dari virus flu burung H1N1 atau yang mengalami antigenic
drift sehingga menjadi suatu strain yang amat patogenik kepada manusia. Menewaskan
lebih dari 40-100 juta jiwa lebih banyak
dari korban Perang Dunia I yang hampir berakhir pada waktu
itu.. Korban di
Indonesia akibat flu tersebut waktu itu hampir satu juta.
Flu Asia (1957)
Flu Asia berasal dari China utara dan disebabkan oleh strain virus H2N2 , yang lagi-lagi
diyakini berkembang dari persilangan virus flu burung dan virus manusia yang
sudah ada. Korban yang ditimbulkannya tak sebanyak Flu Spanyol karena adanya
kemajuan dalam pembuatan vaksin. Flu ini menewaskan hampir satu juta jiwa.
Flu Hongkong (1960)
Flu Hongkong disebabkan oleh strain
virus H3N2 yang tak seganas strain virus di dua pandemi sebelumnya. Wabah
menyebar di Hongkong, India, Australia Utara, Eropa, California, Afrika, dan
Amerika Selatan.
Catatan Khusus untuk Swine
Flu:
·
Dr Richard Shope dari AS adalah orang yang pertama mengusulkan istilah swine flu . Tahun 1932, ia mengusap
ingus babi-babi di peternakan dan berhasil menularkannya ke sesama babi.
·
Shope membuktikan bahwa orang-orang yang selamat selama pandemi flu
spanyol 1918-1919 (seusai Perang Dunia I) memiliki antibodi terhadap ”virus
babi”-nya, tetapi anak-anak yang lahir setelah 1920 tak memiliki antibodi itu.
Ia kemudian menyimpulkan bahwa pandemi flu seperti flu spanyol itu disebabkan
oleh virus dengan tipe ”babi”.
·
Menurut Laurie Garrett, beberapa pakar flu memperkirakan virus ”flu
babi” akan muncul dengan siklus setiap 90-100 tahun. Berarti, pandemi flu
1918-1919 diramalkan bakal terulang pada tahun 2009-2019 .